Wall

Rabu, 27 April 2011


Masalah Tanah dan Degradasi

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata hutan? Sebagian kalian pasti menjawab pepohonan rindang dan lebat daunnya, gugusan pohon-pohon besar, area hijau yang sangat luas, suara hewan-hewan liar yang bersahut-sahutan, atau bahkan orang utan!
Apapun bayangan kalian, ya seperti itulah hutan yang sebenarnya. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan subur oleh pohon dan tumbuhan lainnya. Hutan ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestarian tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi kita yang paling penting.

Jenis-Jenis Hutan di Indonesia:
Indonesia kaya akan kekayaan alamnya, terutama hutan. Hutan masih banyak kita temui di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, dan
Papua. Hutan memiliki jenis dan ciri yang berbeda-beda, hal ini mengingat bumi kita terbagi menjadi areal daerah yang berbeda, yaitu tropis dan subtropis.

Jenis hutan bermacam-macam. Hutan dapat dibagi menjadi menurut asal tumbuhnya, menurut cara tumbuh kembali, menurut letak geografis, dan menurut keadaan tanahnya. Hutan menurut asal tumbuhnya yang berasal dari biji, tunas dan campuran antara biji dan tunas.

Untuk hutan yang berasal dari biji disebut hutan tinggi, hutan yang berasal dari tunas disebut hutan rendah, dan hutan yang berasal dari biji dan tunas disebut hutan sedang.

Ada jenis hutan menurut cara tumbuh kembali pepohonannya. Apa itu cara tumbuh kembali? Yaitu hutan yang pohonnya bisa tumbuh dari cara penyerbukan. Pertama, hutan pemudaan alami, berarti bunga pohonnya diserbuk dan biji pohon disebar bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air atau hewan.

Kedua, hutan pemudaan buatan, berarti penyerbukannya dilakukan sengaja oleh manusia seperti cangkok, stek. Ketiga, hutan pemudaan campuran, berarti campuran antara alami dengan buatan.

Pembagian bumi kita menjadi beberapa area geografis yang berbeda membuat hutan pun berbeda jenisnya. Menurut letak geografis, hutan terdiri atas hutan tropis yang terletak di daerah khatulistiwa, hutan temperatur yang tumbuh di daerah empat musim antara garis lintang 23,5º - 66º. Kemudian hutan boreal, yaitu hutan yang tumbuh di daerah lingkar kutub.

Hutan merupakan jantungnya kehidupan manusia. Bisa kalian bayangkan bila kita tidak memiliki hutan pasti kita akan merasakan kekeringan, udara yang kita hirup tidak segar dan berdebu, serta kurangnya asupan air di lingkungan kita. 

Sebagai tempat untuk mempertahankan kelestarian hidup kita, hutan sudah sepatutnya kita jaga dan kita rawat. Tentu kita ingin masa kehidupan bumi kita bertahan lama sampai generasi mendatang.

Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan menggalakkan program penghijauan hutan. Penghijauan merupakan cara khusus yang dapat kita lakukan dalam menghadapi pemanasan global yang sedang terjadi. Tapi apa sih penghijauan itu?

Penghijauan adalah penanaman kembali lahan kritis di luar kawasan hutan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memulihkan kondisinya sehingga fungsinya sebagai media produksi, tata air maupun pendukung kehidupan dapat dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya.

Penghijauan hutan dilakukan untuk menekan dampak buruk dari pemanasan global. Dampak buruk yang akan kita terima akibat hutan yang tidak dijaga kelestariannya seperti menebang pohon sembarangan, pembakaran hutan, yang mengakibatkan hutan cepat rusak.

Upaya penghijauan hutan dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana, yaitu tidak menebang pohon sembarangan dan tidak mengeruk kekayaan hutan lainnya secara berlebihan. Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah:

1. Pembuatan Hutan atau Kebun Rakyat
2. Pembuatan Kebun Bibit Desa

Tips Untuk Memelihara Hutan

Perawatan hutan merupakan lanjutan dari pemeliharaan hutan:
a. Tebang penjarangan atau tebang pilih. Jadi kita jangan sembarangan menebang pohon di hutan, karena menebang satu pohon berarti mengurangi kadar oksigen di dalamnya.
b. Pemberantasan Hama dan Penyakit. Memberantas hama tidak boleh menggunakan bahan yang berbahaya bagi populasi hutan.
c. Pembersihan tumbuhan pengganggu yang biasa kita sebut dengan gulma atau semak. Serta pemangkasan cabang untuk memudahkan pertumbuhan pohon.
d. Pangkas tanaman sela yang dapat menghambat pertumbuhan pohon sehingga penyerapan air dan unsur hara tanah terserap dengan baik. 

Marilah kita peduli dengan kelestarian hutan. Jika tidak dimulai dari kesadaran diri sendiri, siapa lagi yang akan memulai. BUMI ADALAH TITIPAN ANAK CUCU KITA.. MAKA JAGALAH DEMI MEREKA.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar